Pemberdayaan Guru UKS dalam Pencegahan Masalah Penyalahgunaan
Narkoba dan hiv/aids
ABSTRAK
Latar Belakang :
Penyalahgunaan narkoba serta
peningkatan prevalensi HIV/AIDS dikalangan remaja cenderung semakin meningkat. Meningkatnya
kasus penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS diduga dipengaruhi oleh masih
rendahnya pengetahuan, sikap, dan perilaku remaja terhadap permasalahan
tersebut. Guru UKS memegang peran penting dalam upaya pencegahan dan
penanggulangan penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS di sekolah, terutama dalam
memberikan informasi yang benar terhadap masalah narkoba dan HIV/AIDS.
Metode Penelitian :
pengabdian yang digunakan adalah active and parcipatory learning melalui ceramah,
diskusi, serta presentasi. Materi pelatihan
meliputi fisiologi kesehatan remaja dan kesehatan mental remaja dan strategi
guru UKS dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS. Kegiatan ini
diikuti oleh peserta berjumlah 25 orang gX uru UKS tingkat SMP yang mewakili kabupaten dan
kotamadya di DIY.
Hasil :
yang diperoleh dari kegiatan pengabdian kepada
masyarakat ini, yaitu terdapat peningkatan pengetahuan guru UKS tentang narkoba
dan HIV/AIDS serta guru UKS mampu menyusun strategi pencegahan masalah narkoba
dan HIV/AIDS di lingkungan sekolah.
A.
Latar Belakang
Jumlah total pengguna narkoba di seluruh dunia saat ini diperkirakan 185 juta orang atau 3 %
dari populasi global. Jenis narkoba yang paling banyak digunakan adalah
cannabis/ganja (sekitar 150 juta orang),
diikuti oleh stimulan golongan amfetamin (sekitar 30 juta orang menggunakan
amfetamin dan 8 juta ekstasi), sekitar 13 juta orang menggunakan kokain dan 15
juta orang menggunakan opiate (heroin, morfin, dan turunannya). Sementara itu,
penggunaan narkoba jenis suntikan meningkat dan hal ini diduga berkaitan dengan
meningkatnya kasus HIV/AIDS melalui jarum suntik yang terkontaminasi.
Penyalahgunaan
narkoba telah menjadi persoalan serius di hampir seluruh wilayah Indonesia.
Pada tahun 2009, kasus penyalahgunaan narkoba di Daweah Istimewa Yogyakarta
menempati peringkat kedua setelah DKI Jakarta dengan pengguna sebanyak 8.980
orang (data POLDA DIY, 2009. Meningkatnya kasus penyalahgunaan narkoba dan
HIV/AIDS diduga dipengaruhi oleh masih rendahnya pengetahuan, sikap, dan perilaku
remaja terhadap permasalahan tersebut.
Masalah
penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS merupakan masalah serius yang berpotensi
menjadi ancaman bagi generasi muda. Remaja menjadi target utama para pengedar
narkoba mengingat perkembangan emosional yang masih labil. Remaja yang berada
dalam tahap pencarian identitas sering mudah dipengaruhi untuk mencoba atau
menggunakan narkoba supaya diterima secara sosial di lingkungnya. Untuk
mengatasi hal tersebut, guru di sekolah, termasuk guru UKS memegang peran penting
dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS
di sekolah, terutama dalam memberikan informasi yang benar terhadap masalah
narkoba dan HIV/AIDS. Sekolah adalah salah satu media yang strategis untuk
membantu membangun kesadaran terhadap masalah narkoba dan HIV/AIDS di kalangan
remaja, yaitu melalui pendidikan kepada para siswanya. Berdasarkan situasi
tersebut di atas, maka perlu dilakukan suatu pelatihan pencegahan masalah penyalahgunaan
narkoba dan HIV/AIDS.
B.
Rumusan Masalah
Bagaimana
pemberdayaan guru UKS dalam pencegahan masalah penyalahgunaan narkoba dan
HIV/AIDS?
C.
Tujuan Penelitian
Tujuan umum
pengabdian masyarakat ini adalah pemberdayaan guru UKS dalam pencegahan masalah
penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS di sekolah. Tujuan khusus dari pelatihan ini adalah sebagai
berikut:
a.
Membantu guru menganalisis informasi dasar,
pesan inti, nilai-nilai dan praktik terkait dengan masalah penyalahgunaan
narkoba dan HIV/AIDS.
b.
Membantu
guru menyiapkan rencana pembelajaran, mengembangkan materi terkait masalah
penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS.
D.
Manfaat Peneliti
Pelaksanakan kegiatan ini
diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
a.
Terciptanya
pola pendidikan yang efektif dalam pencegahan masalah penyalahgunaan narkoba
dan HIV/AIDS.
b.
Bagi
sekolah: dapat membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sekolah,
khususnya masalah penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS.
E.
Tinjauan Pustaka
Tujuan umum
pengabdian masyarakat ini adalah pemberdayaan guru UKS dalam pencegahan masalah
penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS di sekolah. Tujuan khusus dari pelatihan ini adalah sebagai
berikut:
a.
Membantu guru menganalisis informasi dasar,
pesan inti, nilai-nilai dan praktik terkait dengan masalah penyalahgunaan
narkoba dan HIV/AIDS.
b.
Membantu
guru menyiapkan rencana pembelajaran, mengembangkan materi terkait masalah
penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS.
F.
Metodelogi Penelitian
A. Khalayak Sasaran kegiatan PPM
Khalayak
sasaran dalam pengabdian ini adalah guru-guru UKS SMP di DIY sejumlah lebih
kurang 25 orang. Guru guru tersebut berasal dari 4 kabupaten di lingkungan DIY
dan kotamadya Yogyakarta. Dari kabupaten Bantul sejumlah 10 orang, Sleman
sejumlah 8 orang, Kulon Progo sejumlah 1 orang dan Gunung Kidul sejumlah 1
orang. Dipilihnya guru UKS SMP dikarenakan makin mudanya usia penyalahgunaan
narkoba, sehingga diharapkan sejak usia SMP siswa sudah memiliki pengetahuan,
sikap, dan perilaku yang benar terhadap permasalahan narkoba dan HIV/AIDS.
B. Metode Kegiatan PPM
Metode yang digunakan yaitu active dan parcipatory learning, yang meliputi
ceramah, praktik penanganan melalui simulasi kasus, dan dilanjutkan dengan
diskusi.
C.
Langkah-langkah Kegiatan PPM
Kegiatan PPM diawali dengan
persiapan materi dan teknis pelaksanaan PPM.
a.
Persiapan Materi
Secara umum
materi dibagi menjadi :
1.
Fisiologi
Kesehatan Fisik dan Mental Remaja
2.
Konsep
Teoritik HIV dan AIDS
3.
Konsep
Teoritik Narkoba
4.
Strategi
Sekolah dalam Pencegahan Penyebaran HIV dan AIDS
5.
Strategi
Sekolah dalam Pencegahan Penyalahgunaan
Narkoba
b.
Persiapan Teknis
Persiapan teknis, berupa
persiapan tempat dan persiapan mengundang peserta dari semua kabupaten dan
kotamadya di DIY.
c.
Pelaksanaan Kegiatan PPM
Kegiatan ceramah dan diskusi interaktif kemudian
dilanjutkan dengan laporan kasus atau simulasi kasus beserta penyusunan rencana
strategis sekolah dalam rangka mencegah penyebaran HIV/AIDS serta
penyalahgunaan narkoba.
Strategi penyampaian materi diawali dengan
pertanyaan untuk mengevaluasi pengetahuan dan sikap peserta terhadap masalah
narkoba dan HIV/AIDS, kemudian materi disampaikan, disertai gambar-gambar
visualisasi berbagai jenis narkoba dan efeknya terhadap otak serta jalur-jalur
penularan HIV/AIDS. Selanjutnya peserta diberikan simulasi kasus, dibagi dalam
kelompok kecil dan diajak untuk merujuk pada lembar fakta (factsheet) untuk meluruskan pengertian yang keliru. Setelah itu,
tiap kelompok diberi tugas menyusun strategi pencegahan masalah narkoba dan
HIV/AIDS di sekolah. Hasil tiap kelompok ditampilkan dan diberi masukan.