Minggu, 16 Desember 2012

Pemberdayaan Guru UKS dalam Pencegahan Masalah Penyalahgunaan Narkoba dan hiv/aids


Pemberdayaan Guru UKS dalam Pencegahan Masalah Penyalahgunaan Narkoba dan hiv/aids
ABSTRAK
Latar Belakang :
Penyalahgunaan narkoba serta peningkatan prevalensi HIV/AIDS dikalangan remaja cenderung semakin meningkat. Meningkatnya kasus penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS diduga dipengaruhi oleh masih rendahnya pengetahuan, sikap, dan perilaku remaja terhadap permasalahan tersebut. Guru UKS memegang peran penting dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS di sekolah, terutama dalam memberikan informasi yang benar terhadap masalah narkoba dan HIV/AIDS.
                Metode Penelitian :
 pengabdian yang digunakan adalah active and parcipatory learning melalui ceramah, diskusi, serta presentasi. Materi pelatihan meliputi fisiologi kesehatan remaja dan kesehatan mental remaja dan strategi guru UKS dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS. Kegiatan ini diikuti oleh peserta berjumlah 25 orang gX uru UKS tingkat SMP yang mewakili kabupaten dan kotamadya di DIY.
Hasil :
 yang diperoleh dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, yaitu terdapat peningkatan pengetahuan guru UKS tentang narkoba dan HIV/AIDS serta guru UKS mampu  menyusun strategi pencegahan masalah narkoba dan HIV/AIDS di lingkungan sekolah.







A.      Latar Belakang
Jumlah total pengguna narkoba di seluruh dunia  saat ini diperkirakan 185 juta orang atau 3 % dari populasi global. Jenis narkoba yang paling banyak digunakan adalah cannabis/ganja  (sekitar 150 juta orang), diikuti oleh stimulan golongan amfetamin (sekitar 30 juta orang menggunakan amfetamin dan 8 juta ekstasi), sekitar 13 juta orang menggunakan kokain dan 15 juta orang menggunakan opiate (heroin, morfin, dan turunannya). Sementara itu, penggunaan narkoba jenis suntikan meningkat dan hal ini diduga berkaitan dengan meningkatnya kasus HIV/AIDS melalui jarum suntik yang terkontaminasi.
Penyalahgunaan narkoba telah menjadi persoalan serius di hampir seluruh wilayah Indonesia. Pada tahun 2009, kasus penyalahgunaan narkoba di Daweah Istimewa Yogyakarta menempati peringkat kedua setelah DKI Jakarta dengan pengguna sebanyak 8.980 orang (data POLDA DIY, 2009. Meningkatnya kasus penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS diduga dipengaruhi oleh masih rendahnya pengetahuan, sikap, dan perilaku remaja terhadap permasalahan tersebut.
Masalah penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS merupakan masalah serius yang berpotensi menjadi ancaman bagi generasi muda. Remaja menjadi target utama para pengedar narkoba mengingat perkembangan emosional yang masih labil. Remaja yang berada dalam tahap pencarian identitas sering mudah dipengaruhi untuk mencoba atau menggunakan narkoba supaya diterima secara sosial di lingkungnya. Untuk mengatasi hal tersebut, guru di sekolah, termasuk guru UKS memegang peran penting dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS di sekolah, terutama dalam memberikan informasi yang benar terhadap masalah narkoba dan HIV/AIDS. Sekolah adalah salah satu media yang strategis untuk membantu membangun kesadaran terhadap masalah narkoba dan HIV/AIDS di kalangan remaja, yaitu melalui pendidikan kepada para siswanya. Berdasarkan situasi tersebut di atas, maka perlu dilakukan suatu pelatihan pencegahan masalah penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS.
B.      Rumusan Masalah
Bagaimana pemberdayaan guru UKS dalam pencegahan masalah penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS?
C.      Tujuan Penelitian
Tujuan umum pengabdian masyarakat ini adalah pemberdayaan guru UKS dalam pencegahan masalah penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS di sekolah. Tujuan khusus dari pelatihan ini adalah sebagai berikut:
a.        Membantu guru menganalisis informasi dasar, pesan inti, nilai-nilai dan praktik terkait dengan masalah penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS.
b.      Membantu guru menyiapkan rencana pembelajaran, mengembangkan materi terkait masalah penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS.
D.      Manfaat Peneliti
Pelaksanakan kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
a.       Terciptanya pola pendidikan yang efektif dalam pencegahan masalah penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS.
b.      Bagi sekolah: dapat membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sekolah, khususnya masalah penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS.
E.       Tinjauan Pustaka
Tujuan umum pengabdian masyarakat ini adalah pemberdayaan guru UKS dalam pencegahan masalah penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS di sekolah. Tujuan khusus dari pelatihan ini adalah sebagai berikut:
a.        Membantu guru menganalisis informasi dasar, pesan inti, nilai-nilai dan praktik terkait dengan masalah penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS.
b.      Membantu guru menyiapkan rencana pembelajaran, mengembangkan materi terkait masalah penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS.
F.       Metodelogi Penelitian
A.      Khalayak Sasaran kegiatan PPM
Khalayak sasaran dalam pengabdian ini adalah guru-guru UKS SMP di DIY sejumlah lebih kurang 25 orang. Guru guru tersebut berasal dari 4 kabupaten di lingkungan DIY dan kotamadya Yogyakarta. Dari kabupaten Bantul sejumlah 10 orang, Sleman sejumlah 8 orang, Kulon Progo sejumlah 1 orang dan Gunung Kidul sejumlah 1 orang. Dipilihnya guru UKS SMP dikarenakan makin mudanya usia penyalahgunaan narkoba, sehingga diharapkan sejak usia SMP siswa sudah memiliki pengetahuan, sikap, dan perilaku yang benar terhadap permasalahan narkoba dan HIV/AIDS.

B.      Metode Kegiatan PPM
Metode yang digunakan yaitu active dan parcipatory learning, yang meliputi ceramah, praktik penanganan melalui simulasi kasus, dan dilanjutkan dengan diskusi.
C.       Langkah-langkah Kegiatan PPM
Kegiatan PPM diawali dengan persiapan materi dan teknis pelaksanaan PPM.
a. Persiapan Materi
Secara umum materi dibagi menjadi :
1.       Fisiologi Kesehatan Fisik dan Mental Remaja
2.       Konsep Teoritik HIV dan AIDS
3.       Konsep Teoritik Narkoba
4.       Strategi Sekolah dalam Pencegahan Penyebaran HIV dan AIDS
5.       Strategi Sekolah dalam Pencegahan Penyalahgunaan  Narkoba
b. Persiapan Teknis
Persiapan teknis, berupa persiapan tempat dan persiapan mengundang peserta dari semua kabupaten dan kotamadya di DIY.
c. Pelaksanaan Kegiatan PPM
Kegiatan ceramah dan diskusi interaktif kemudian dilanjutkan dengan laporan kasus atau simulasi kasus beserta penyusunan rencana strategis sekolah dalam rangka mencegah penyebaran HIV/AIDS serta penyalahgunaan narkoba.
Strategi penyampaian materi diawali dengan pertanyaan untuk mengevaluasi pengetahuan dan sikap peserta terhadap masalah narkoba dan HIV/AIDS, kemudian materi disampaikan, disertai gambar-gambar visualisasi berbagai jenis narkoba dan efeknya terhadap otak serta jalur-jalur penularan HIV/AIDS. Selanjutnya peserta diberikan simulasi kasus, dibagi dalam kelompok kecil dan diajak untuk merujuk pada lembar fakta (factsheet) untuk meluruskan pengertian yang keliru. Setelah itu, tiap kelompok diberi tugas menyusun strategi pencegahan masalah narkoba dan HIV/AIDS di sekolah. Hasil tiap kelompok ditampilkan dan diberi masukan.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar